Bersabar
.
Manusia dalam menempuh perjalanan hidup ini, tidak lepas dari liku-liku cobaan hidup. Ujian silih berganti, baik berupa kemiskinan, kesengsaraan dan berupa penyakit. Segala sesuatu yang menimpa pada manusia, sehingga menimbulkan kesusahan dan kesengsaraan, maka tiada lain kecuali untuk menguji sampai sampaidimana kualitas iman kita.
Bila segala cobaan dihadapinya dengan penuh kesabaran, maka baginya pahala dari Allah swt. Bila Allah mencitai kaumnya, maka diujinya lebih dahulu. Dan anda jangan salah faham, bila seseorang mukmin di landa beberapa ujian, baik kesengsaraan, penyakit, dan berbagai macam problem kehidupan, maka dalam hal ini berarti hamba itu benar-benar dicintai oleh Allah, bila ujian tersebut dihadapi dengan penuh kesabaran. Jadi bukan berarti Allah membenci kemudian diberinya ujian tersebut. Karena degan besarnya ujian yang akan di terima, bila sabar menghadapinya.
Berkaitan dengan perlunya sikap sabar yang harus diterapkan, maka Nabi saw. Bersabda:
Bahwasanya bersabar pahala itu tergantung pada besarnya ujian bala’, dan sesungguhnya Allah Ta’ala apabila mencintai sesuatu kaum, maka kaum itu di ujinya lebih dahulu, maka barangsiapa yang rela mendapat ujian itu, maka mendapat keridaan Allah, dan barangsiapa yang benci, maka kemurkaan Allah baginya.
Juga sabda beliau saw. dalam Haditsnya terkait keutamaan sabar :
“Sabar adalah bagian dari iman merupakan kepala dari tubuh”.
Dengan ujian yang menimpa pada seseorang, maka haruslah kita terima penuh kesabaran. Bila seorang mendapat cabaan kemudian dihadapi dengan rasa benci, maka kemurkaan Allah yang akan menimpa.
Sabar itu ada tiga bagian :
- Pertama sabar mematuhi ketaatan, perintah dan larangan Alloh SWT.
- Kedua sabar terhadap musibah atau cobaan yang menimpa.
- Ketiga sabar akan ujian kesenangan.
Sabar dalam patuh kepada Alloh SWT harus dalam istiqomah atau keteguhan hati. Tidak lupa bahwa hidup itu sementara dan suatu saat nanti semua akan dikembalikan kepada-Nya. Ketika melakukan ibadah perlu kesabaran, karena bila tidak maka tidak akan masuk menjadi amal soleh.
Sabar terhadap ujian kepahitan dan musibah yang menimpa harus dengan iman yang kuat. Kita semua harus mengimani takdir yang telah digariskan. Manusia hanya berencana dan berusaha, Tuhan yang menentukan.
Terakhir sabar saat senang. Ini bersabar yang banyak dilupakan orang. Padahal kesenangan kebahagiaan harus serta merta juga diiringi kesabaran, karena kalau tidak bisa jadi bosan dan akhirnya tidak pernah merasa puas dari apa yang telah dikaruniakan kepadanya.